REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Jokowi agaknya berupaya keras menghemat anggaran negara. Bahkan, dalam perjalanan dinas, dihitung cara untuk menghemat anggaran perjalanan dinas. Termasuk dengan menggunakan pesawat komersial.
Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengatakan, Jokowi akan menggunakan pesawat komersial untuk perjalanan-perjalanan dinasnya. Hanya, untuk kunjungan tertentu, presiden juga akan menggunakan pesawat kepresidenan. Berdasarkan hitung-hitungan, Jokowi dapat menghemat anggaran yang besar di sektor perjalanan dinasnya ini.
Andi mencontohkan, kalau Jokowi melakukan perjalanan dinas ke satu titik saja dengan menyewa pesawat dari maskapai, maka anggaran yang dihabiskan sekitar Rp 400 juta. Jika menggunakan pesawat kepresidenan, misalnya di Semarang, kata Andi, biaya yang dihabiskan sekitar Rp 160-180 juta. Tapi jika menggunakan pesawat komersial, Jokowi hanya menghabiskan biaya Rp 40 juta. "Jika membandingkan penggunaan pesawat komersial dan kepresidenan bisa hemat Rp 120 juta sekali jalan," kata Andi di kantor kepresidenan, Kamis (4/12).
Andi menambahkan, selain penghematan di perjalanan dinas rombongan inti presiden, juga dilakukan pada perjalanan tim advance (protokoler dan penyiapan tempat). Saat ini, Jokowi sudah mengurangi tim anvance yang berangkat untuk menyiapkan seluruh keperluan perjalanan dinas presiden. "Sekarang tim advance yang dikirim hanya sepertiga dari biasanya," imbuh Andi.
Menurutnya, penghematan dan efisiensi penggunaan anggaran perjalanan dinas perlu dilakukan. Prinsip rasionalisasi dan efisiensi ini mulai diperketat di pemerintahan Jokowi. Hal ini patut diikuti oleh jajaran pemerintahan di tingkat yang lebih bawah lainnya. Salah satunya juga mulai tidak menggunakan hotel sebagai tempat rapat. Dengan demikian banyak potensi anggaran yang bisa dihemat dari rasionalisasi dan efisiensi ini. "Dari perjalanan dinas presiden ini saja bisa langsung menjadi bantuan presiden langsung ke masyarakat," kata Andi.
Rencananya Jumat (7/12) presiden akan melakukan perjalanan dinas ke Pangkalanbun dan Gorontalo. Namun, di perjalanan dinas ini, Jokowi akan menggunakan pesawat kepresidenan karena jadwal penerbangan dari Pangkalanbun ke Gorontalo tidak memungkinkan. "Kalau pakai komersial, secara jadwal tidak akan ketemu," imbuh Andi.