REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Indexpolitica, Deni Charter, menyatakan Golkar dibawah kepemimpinan ARB akan membawa Indonesia pada Demokrasi yang sesungguhnya. Hal ini sudah diutarakan ARB pada pembukaan Munas IX di Bali bahwa posisi Golkar akan semakin menguatkan oposisi di pemerintahan.
Hal ini ditempuh dengan koalisi merah putih (KMP) yang akan bekerja di parlemen sebagai penyeimbang dan pengontrol di pemerintah. "Hal ini pernah terjadi bertahun-tahun di Amerika Serikat dimana Partai pemerintah bisa dikontrol oleh partai oposisi untuk menjaga keseimbangan pemerintah," imbuh Deni, saat dihubungi, Kamis (4/12).
Sikap ini, menurutnya, telah membuat Golkar mengukir sejarah baru. Pertama, Aburizal sebagai Ketua Umum Golkar yang pertamakalinya membawa Golkar berada diluar kekuasaan, dan Aburizal sebagai figur yang berhasil menjadi ketua umum untuk dua periode.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menilai, secara kuantitatif memang terjadi penurunan perolehan suara dan kursi partai Golkar di Parlemen dalam Pemilu tahun 2014. Tapi, kata Akbar, secara ukuran kualitatif, Golkar di bawah kepemimpinan ARB makin diapresiasi dan dihormati. Itu karena, di antaranya, peran sentral Golkar memimpin dan mengonsolidasikan partai politik di Koalisi Merah Putih (KMP) setelah Pemilu.
Dia menilai, itu adalah salah satu prestasi kepemimpinan ARB. “Saudara Aburizal Bakrie telah berhasil memimpin Partai Golkar.” Maka, katanya, tak salah jika seluruh peserta Munas mengapresiasinya dengan menerima Laporan Pertanggungjawaban ARB sebagai Ketua Umum periode 2009-2015.
KMP akan bekerja di parlemen sebagai penyeimbang dan pengontrol di pemerintah, hal yang bertahun tahun terjadi di Amerika Serikat dimana Partai pemerintah bisa di kontrol oleh partai Oposisi untuk menjaga keseimbangan pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Akbar juga menyatakan kesediaan untuk kembali berduet dengan ARB di pimpinan pusat Golkar periode 2014-2019. Akbar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan ARB sebagai Ketua Umum.
Munas IX Golkar telah memilih Aburizal Bakrie sebagai Ketum Golkar periode 2014-2019. Berbagai spekulasi muncul, diantaranya Golkar dibawah kepemimpinan ARB akan membawa Indonesia pada Demokrasi yang sesungguhnya.