REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Empat kemenangan berturut-turut telah mengangkat Manchester United ke peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris. Salah satu sosok yang disorot dalam kebangkitan MU adalah Marouane Fellaini.
Fellaini didatangkan manajer MU sebelumnya David Moyes. Tapi ia kesulitan mendapatkan tempat utama karena diganggu cedera. Setelah pulih, Fellaini tak kunjung menemukan sentuhannya seperti ketika memperkuat Everton.
Saat Louis van Gaal datang pada musim panas lalu, Fellaini disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang akan didepak. Ia sempat tidak ditampilkan tapi kini menjelma menjadi salah satu sosok dalam taktik permainan sang pelatih. Posturnya yang jangkung, 1,94 meter, ditopang kekuatan fisiknya dimaksimalkan pelatih asal Belanda ini. Fellaini rajin turun membantu lini pertahanan tapi tiba-tiba muncul di kotak penalti lawan untuk memberikan ancaman.
Pemain timnas Belgia ini mencetak gol spektakuler ke gawang West Bromwich Albion, gol perdananya untuk MU musim ini. Ia juga mencetak gol pembuka kemenangan 2-1 Iblis Merah atas Stoke City dengan tandukan.
"Ini baik untuk kepercayaan diri dengan mencetak gol," katanya kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Kamis (4/12).
"Itu sebuah umpan silang luar biasa juga, jadi ini adalah kombinasi yang hebat. Saya merasa sedikit lelah karena saya mulai kembali bermain sebagai starter di setiap pertandingan, jadi harus beristirahat dan bekerja keras lagi.
Fellaini menyebutkan salah satu kunci laju MU saat ini adalah saling mengenal satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, pemain memahami pelatih dan stafnya.
"Kami tahu filosofi pelatih. Kami berlatih keras juga, jadi kami harus terus seperti itu. Adalah baik untuk memenangkan empat pertandingan berturut-turut. Kami harus terus seperti itu," tegasnya.
Sosok lain yang kembali menemukan sentuhannya adalah Ashley Young. Di tangan Van Gaal, Young dioperasikan sebagai bek kiri. Tampaknya posisi baru Young merupakan solusi Van Gaal atas tumbangnya sederet pemain belakang.