REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Menteri Ekonomi Vatikan, Kardinal George Pell asal Australia telah menemukan dana 400 juta Euro yang "tersimpan" di berbagai akun milik Vatikan yang tidak muncul dalam pembukuan resmi.
Dalam tulisan yang dimuat di majalah Katolik yang terbit di Inggris, Herald Magazine, menurut Pell, dengan adanya penemuan ini, berarti secara keseluruhan keuangan Vatikan lebih sehat dari perkiraan semula. "Bahkan, apa yang kami temukan adalah situasi ini lebih sehat dari perkiraan semula, bahwa ada ratusan juta Euro yang tersimpan di beberapa akun khusus, dan tidak muncul dalam pembukuan resmi," kata Pell baru-baru ini.
"Penting sekali untuk menunjukkan bahwa Vatikan tidak dalam keadaan hampir bangkrut. Tahta Suci masih bisa membayar, dan memiliki aset dan investasi dalam jumlah besar."
Kardinal Pell yang pernah menjadi Kardinal Keuskupan Sydney ini tidak mengatakan adanya "penyimpangan" namun menambahkan bahwa berbagai departeman di Vatikan selama ini "bebas" melakukan apa saja dalam masalah keuangan, sehingga susah untuk mengetahui dengan jelas apa yang terjadi.
"Hanya sedikit sekali orang di dalam Vatikan yang mau mengatakan kepada dunia luar, bahkan ketika mereka memerlukan bantuan sekalipun." tambah Pell dengan menambahkan bahwa sekretariat negara Vatikan sebagai badan yang begitu penuh rahasia, dan tidak mau dicampuri oleh pihak lainnya.
Pell dipindahkan ke Roma sejak bulan Februari atas permintaan Paus Fransiskus guna membereskan sistem keuangan Vatikan.
Kantor Pell mengirim surat kepada seluruh departemen Vatikan bulan lalu mengenai perubahan etika dan akuntablitas yang harus dilakukan. Mulai 1 Januari, setiap departemen harus menjalakan "kebijakan pengaturan keuangan yang efisien" dan harus memberikan laporan keuangan yang mengikuti standa akuntansi internasional. Dalam surat itu disebutkan bahwa setiap laporan keuangan departemen akan dikaji oleh lembaga audit internasional.
Sejak terpilih menjadi Paus di bulan Maret 2013, Vatikan sudah melakukan reformasi besar-besaran untuk mengikuti standar keuangan internasional dan menghindari praktik "pencucian uang".
Vatikan sudah menuutp beberapa akun yang mencurigakan di dalam bank yang dimilikinya.
Dalam artikelnya, Kardinal Pell mengatakan reformasi "sedang berlangsung dan sekarang sudah melewati titik dimana Vatikan tidak akan bisa kembali lagi ke cara-cara buruk yang dilakukan di masa lalu."
ABC/Reuters