REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Sultan Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah mencopot gelar kehormatan "Datuk Seri" bagi penasihat Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, berlaku mulai 3 November lalu.
Sekretaris pribadi Sultan Selangor, Datuk Mohamad Munir Bani seperti dikutip berbagai media lokal, Jumat (5/12), mengatakan penarikan balik gelar kehormatan itu dilakukan oleh Sultan Selangor setelah berunding dengan Dewan Diraja Selangor.
Menurut Mohamad Munir, penarikan gelar kehormatan yang diberikan kepada Anwar pada tahun 1992 itu didasarkan pada tindakan dan perlakuan Anwar sejak akhir tahun 2013. Ia mengatakan, pemimpin pembangkang itu telah mempertanyakan kewibawaan dan kuasa Sultan Selangor dan institusi Raja berhubung isu pelantikan Menteri Besar Selangor yang baru dan hal-hal yang berkaitan dengan isu agama Islam.
"Sultan Selangor setelah berunding dengan Dewan di-Raja Selangor telah memutuskan bahwa Darjah Kebesaran Datuk Seri yang diberikan kepada Anwar adalah ditarik balik berkuat kuasa 3 November 2014 selaras dengan kuasa baginda sebagai sumber bagi segala penghormatan dan kebesaran dalam Selangor serta kuasa untuk menurunkan darjah kebesaran seperti yang diperuntukkan di bawah Undang-Undang Tubuh Kerajaan Selangor 1959," katanya.
Gelar Datuk Seri adalah gelar paling tinggi yang diberikan pemerintah negara bagian Malaysia bagi mereka yang dianggap berkontribusi terhadap kemajuan wilayah itu.