REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Sedikitnya 21 orang termasuk delapan personel militer India, tiga polisi dan delapan gerilyawan tewas pada Jumat (5/12) dalam serangkaian serangan mematikan yang mengguncang Kashmir-India selama pemungutan suara berlangsung.
Serangan pertama dilancarkan terhadap benteng militer India di dekat Jalur Pemantauan (LoC) yang membagi Kashmir.
Enam gerilyawan yang diidentifikasi oleh militer India sebagai orang asing melancarkan serangan terhadap Desa Mohra di Kota Garnisun Uri, sekitar 95 kilometer di sebelah baratlaut Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir yang dikuasai India.
"Enam gerilyawan dimusnahkan dalam serangan yang berlangsung selama enam jam," kata seorang juru bicara militer yang berpusat di Srinagar, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (6/12) pagi.
"Selama operasi gencar, seorang perwira dan tujuh prajurit militer, selain seorang asisten inspektur dan dua personel polisi mengorbankan nyawa mereka," sebutnya.
LoC adalah perbatasan de fakto yang memisahkan Kashmir menjadi wilayah yang dikuasai India dan Pakistan. Gerilyawan menyerbu daerah garnisun tersebut pada pukul 03.10 waktu setempat Jumat. Mereka melepaskan tembakan dan mengincar polisi serta tentara India, sehingga memicu baku-tembak sengit.