Sabtu 06 Dec 2014 11:47 WIB

Cegah Protes Warga, Militer Mesir Kembali Tutup Tahrir Square

Rep: c84 / Red: Hazliansyah
Warga Mesir bertahan di Tahrir Square menuntut Militer serahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Muhammed Mursi
Foto: telegraph.co.uk
Warga Mesir bertahan di Tahrir Square menuntut Militer serahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Muhammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir menutup semua pintu masuk ke Tahrir Square di pusat kota Kairo pada Jumat (5/12) kemarin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi protes terhadap putusan bebas mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Sekelompok gerakan politik dan pemuda menyerukan protes damai menentang putusan tersebut. Seorang saksi mata kepada Aswat Masriya mengatakan bahwa sepuluh kendaraan lapis baja dikerahkan di pintu masuk dekat dari Museum Mesir.

Sebelumnya, Pengadilan Pidana Mesir membebaskan Mubarak atas tuntutan pembunuhan para demonstran pada 2011 lalu. Pengadilan juga membebaskan Menteri Dalam Negeri Habib al-Adly dan empat asistennya atas tuduhan menghasut dan membantu pembunuhan 238 pengunjuk rasa. 

Pembantu yang dibebaskan adalah Ahmed Ramzy, Adly Fayed, Hassan Abdel Rahman dan Ismail al-Shaer. Kelima terdakwa, bersama pembantu lainnya Osama al-Marasi dan Omar Afifi, juga dibebaskan dari tuduhan merugikan tempat kerja mereka. 

Pembebasan Mubarak memicu kemarahan warga Mesir yang menginginkan keadilan atas apa yang telah diperbuat Mubarak pada revolusi 2011 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement