Sabtu 06 Dec 2014 13:36 WIB

Masyarakat Diminta Daftar BPJS Kesehatan Selagi Sehat

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Julkifli Marbun
BPJS Kesehatan (Republika/Rakhmawaty La'lang)
BPJS Kesehatan (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, ‎​JAKARTA -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris mengatakan hingga akhir November sudah terdapat 131,5 juta peserta BPJS Kesehatan. Meski demikian masyarakat harus terus didorong untuk mengikuti BPJS Kesehatan sebab masih banyak yang belum ikut, Sabtu, (6/12).

Masyarakat, ujar Fahmi, sebaiknya segera mendaftar jadi peserta BPJS Kesehatan di saat masih sehat. Publik perlu  tahu kalau sistem kesehatan berjalan baik jika  dibangun dengan sistem gotong royong.

Namun ini  hanya akan efektif di mana jika terjadi proses yang seharusnya. Peserta BPJS Kesehatan yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua, yang mampu membantu yang miskin.

"Jadi mendaftarlah saat kalian masih sehat. Jangan sebaliknya, saat setelah sakit baru buru-buru mendaftar," ujarnya.

Misalnya saja, ada orang mampu tidak memakai BPJS Kesehatan, sedangkan ada orang miskin yang sudah mendaftar sejak mereka sehat. Tiba-tiba orang mampu ini sakit, lalu mendaftar BPJS Kesehatan, ini artinya yang miskin malah membantu yang mampu.

"Kalau seperti ini kan malah terbalik. Makanya mendaftarlah selagi sehat, mampu dan kuat,"kata Fahmi.

Kalau sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan, lanjutnya, ada keuntungan kalau misal belum sakit bisa mengecek kesehatannya secara berkala. Fasilitas ini baik digunakan untuk mencegah peserta sakit lebih parah.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, BPJS Kesehatan bersama pemerintah harus melakukan pemutakhiran data terhadap peserta BPJS Kesehatan dari waktu ke waktu. Ini perlu dilakukan agar tidak terjadi data ganda  khususnya bagi  kepesertaan Penerima bantuan iuran (PBI).

Pemutakhiran data ini penting agar penerima BPJS Kesehatan juga tepat sasaran. Jangan sampai ada yang double.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement