Sabtu 06 Dec 2014 15:51 WIB

PSSI Mengaku Kesulitan Investigasi Kasus Sepak Bola Gajah

Rep: Angga Indrawan/ Red: Erik Purnama Putra
Hinca Panjaitan
Foto: antara
Hinca Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat pecinta sepak bola Indonesia harus mengubur mimpi menikmati kompetisi yang sehat dan jauh dari aksi mafia perjudian. Kasus sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang di Divisi Utama beberapa waktu lalu, menemui jalan buntu atau mungkin 'dibuntukan'.

Kebuntuan ini dinilai banyak pihak bakal seperti sejumlah kasus perjudian sepak bola yang selalu berhenti di tengah jalan. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sebelumnya diharapkan mampu sebagai penegak keadilan, terang-terangan mengaku belum memiliki langkah strategis untuk mengungkap aktor intelektual di balik drama lima gol bunuh diri di Yogyakarta, 26 Oktober silam.

"Belum ada investigasi," ujar Ketua Komisi Disipilin PSSI, Hinca Panjaitan ketika ditemui Republika usai menghadiri salah satu acara diskusi stasiun televisi Swasta di Kedoya, Jumat (5/12).

Menurut pengurus yang hampir genap sewindu di tubuh PSSI itu, kasus PSS dan PSIS masih dalam tahap banding. Ia menyebut investigasi belum dapat dilakukan sebab sanksi yang sudah turun untuk kedua klub pun masih bersifat sementara.

Adapun niatan untuk mengungkap aktor intelektual, akan diserahkan melalui investigasi yang dikawal oleh Departemen Integritas PSSI. "Setelah Departemen Integritas bekerja, laporan itu akan diberikan kepada badan peradilan, dalam hal ini Komdis PSSI," ujarnya mencoba menjelaskan alur kerja di PSSI.

Lebih jauh soal Departemen Integritas, badan itu, kata Hinca, terbentuk pada Agustus 2014 atas instruksi FIFA. Departemen Integritas bekerjasama dengan Sport Radar atau lembaga yang memonitor pertandingan seluruh dunia.

Namun, ketika ditanya lebih jauh siapa saja di balik Departemen Integritas, Hinca menjawab baru hanya ia seorang. "Baru saya seorang. Kami kesulitan untuk mencari siapa yang layak mengisi departemen itu," ujarnya menambahkan.

Hinca juga beralasan, untuk menjadi investigator pun harus mendapat lisensi FIFA dan AFC. Di Asia, katanya, baru ada 16 orang termasuk dirinya dari Indonesia. Hinca juga mengaku bukan persoalan jika Departemen Integritas dan Komisi Disiplin ia pimpin berbarengan.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement