Ahad 07 Dec 2014 03:30 WIB

Pengamat: JK Potensial Jadi Mediator Konflik Palestina-Israel

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengalaman dan kepiawaian Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam resolusi konflik dinilai tidak perlu diragukan lagi. Kemampuannya dianggap berpotenssi menjadi mediator bagi konflik Israel-Palestina.

“Bersama-sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres JK merupakan tokoh utama dibalik kesuksesan perundingan damai Aceh, Poso dan Ambon,” jelas Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta Hery Sucipto, Ahad (7/12).                                    .                                                              

Artinya, jelas Hery, menyelesaikan ketiga konflik itu sama dengan menyelesaikan satu per satu masalah konflik global, dengan JK sebagai salah satu tokoh kuncinya.

Berbekal pengalaman dan kepiawaian dalam mendamaikan berbagai konflik di Tanah Air, ia melihat, sangat wajar jika tokoh-tokoh internasional meminta JK turut aktif menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

bahkan Presiden Palestine Red Crescent Society (PRCS) Younis Alkhatib meminta ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut lebih berperan dalam penyelesaian konflik Palestina dengan Israel.

Pasalnya, Pemimpin Bulan Sabit Merah Palestina itu menilai JK memiliki kapasitas memadai dalam penyelesaian konflik.

"PRCS melihat JK memiliki andil besar dalam penyelesaian konflik di Indonesia. Antara lain konflik di Poso, Ambon, dan Aceh," tutur Younis.

Younis pun melihat JK mulai berperan dalam mendorong perundingan damai di Thailand Selatan dan Sri Lanka.

"Jusuf Kalla telah menunjukkan perannya dalam penyelesaian konfik di Asia secara bermartabat," papar Younis.

Saat itu, JK pun merespon akan ada banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan pendekatan kemanusiaan dan hak asasi.

"Dalam setiap perundingan, tidak boleh ada salah satu pihak yang kehilangan muka" tegas JK.

Dalam kunjungan medio tahun 2010, JK pun sempat ke kamp pengungsi Palestina di kota Nablus. Di tempat itu, JK meminta dunia mendukung kemerdekaan Palestina.

“Dengan aksi nyata dan kunjungan langsung ke Palestina, bahkan menyempatkan diri sholat di Masjid al-Aqsha, Yerusalem, Palestina, tentu JK diharapkan turut aktif dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel,” imbuh Hery.

Prinsip JK yang selalu mengedepankan konsep win-win solution, dinilainya bisa memenangkan hati para pihak yang berkonflik, sikap tegas dan berani mengambil resiko merupakan kunci utama dalam proses resolusi konflik, termasuk konflik Palestina-Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement