REPUBLIKA.CO.ID, MAAN -- Abu Abdullah, aktivis militan ISIS, mengklaim Yordania cepat atau lambat akan jatuh ke dalam kekuasaan ISIS. Menurutnya, hal ini disebabkan banyaknya dukungan dari rakyat Yordania yang merasa tidak puas akan ketidakadilan di negeri mereka.
"Di lingkungan tempat tinggal, maupun di masjid, kami sampaikan kepada setiap orang untuk bersatu bersama kami, memperjuangkan Islam yang sesungguhnya," kata Abu Abdullah, Sabtu (6/12) di Maan, Yordania, seperti dilansir The Epoch Times.
Di pihak lain, pemerintah Yordania pun gencar melakukan pembersihan segala atribut ISIS di hampir seluruh kota, termasuk Maan. Bendera hitam yang memuat logo ISIS banyak disingkirkan.
Demikian pula dengan spanduk atau grafiti yang bertuliskan dukungan terhadap kelompok ekstremis Islam itu. Juru Bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momani, menyatakan, klaim ISIS bahwa tersebut mengada-ada.
"Fenomena ekstremis Islam terlalu di besar-besarkan. Semua kota di Yordania dalam kendali sepenuhnya pemerintah Yordania," kata al-Momani, Sabtu (6/12) di Amman, Yordania.
Al-Momani melanjutkan, pihaknya mengakui bahwa kondisi masyarakat di beberapa kota, termasuk Maan, memang kurang berkembang secara ekonomi. Namun masyarakat setempat tidak mudah bergabung dengan kelompok radikal hanya karena alasan tersebut. Menurut al-Momani, klaim dari ISIS itu tidak mendasar.
Sebelumnya, ISIS telah mencapai Irak dan menyebarluaskan gerakan ekstremis di sana. Beberapa kalangan menduga, Yordania adalah target ISIS selanjutnya. Yordania dikhawatirkan akan dikuasai ISIS, baik melalui serangan militer terbuka maupun penyusupan pemikiran radikal di kalangan rakyat biasa Yordania.