REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin berharap gencatan senjata permanen akan segera disetujui di Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai berbicara dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Moskow, Sabtu (6/12) kemarin.
Hollande menjadi pemimpin Barat pertama yang mengunjungi Rusia sejak dimulainya krisis Ukraina awal tahun ini. Gencatan senjata antara di Ukraina ditandatangani pada September, namun kesepakatan itu banyak dilanggar.
Hollande mengunjungi Moskow tanpa dijadwal sebelumnya. Dia berkunjung dalam perjalanan kembali setelah mengunjungi Kazakhstan. Dia bertemu dengan Putin di terminal diplomatik di bandara Vnukovo.
"Ini situasi tragis. Kita bisa melihat orang-orang terbunuh. Tapi saya harap keputusan final gencatan senjata akan segera dicapai. Kami baru saja membicarakannya dengan detil bersama presiden Perancis," ujar Putin, dilansir BBC, Ahad (7/12)
Hollande mendesak semua pihak menghormati gencatan senjata yang ditandatangani di Minsk, Belarusia pada 5 September.
"Peran Perancis adalah mencari solusi dan mencegah masalah memburuk. Saya ingin hari ini, bersama Presiden Putin, mengirim pesan untuk menurunkan ketegangan," kata Hollande.
Putin mengatakan kepada wartawan dia dan Hollande tidak mendiskusikanmengenai tertundanya pengiriman dua kapal perang Perancis bagi angkatan laut Rusia. Dia mengatakan ingin Rusia mengembalikan uang yang telah dibayarkan Rusia.
Di Kiev, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pembicaraan damai baru akan dilakukan Selasa.