REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Warga di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalbar memilih untuk menggunakan bahan bakar minyak dari Malaysia. Pilihan ini terpaksa dilakukan mengingat sulit dan tingginya harga eceran dalam negeri.
"Warga di sana lebih memilih bensin Malaysia," kata Hery, salah satu warga Bengkayang, saat dihubungi dari Pontianak, Ahad (7/12).
Hery menuturkan, beralihnya warga Seluas dan Jagoi ke bensin Malaysia lantaran bensin Malaysia lebih mudah diperoleh. "Kalau bensin Indonesia mudah diperoleh, kemungkinan besar warga tetap menggunakan bensin Indonesia," jelas Hery.
Simon, warga Seluas misalnya, mengaku dirinya membeli bensin Malaysia dengan harga Rp13 ribu per liter. "Walau mahal tapi bensinnya nyaman kita peroleh," kata Simon.
Bensin Indonesia ditinggalkan karena langkanya bensin tersebut. Bensin Indonesia sulit ditemukan di Seluas dan Jagoi Babang. Ia menambahkan, kalaupun ada di tingkat eceran dan harganya Rp12 ribu per liter. "Harga eceran itu tinggi karena pengecer mendapatkan bensin secara berantai," jelasnya.
Eko menuturkan, langka bensin di Seluas dan Jagoi lebih dikarenakan stok di SPBU di Sanggau Ledo yang tidak mencukupi. "Warga Seluas dan Jagoi berharap bensin dari SPBU Sanggau Ledo. Para pengecer tidak memperoleh langsung dari SPBU, melainkan membeli ke pengecer lain. Karena membeli ke pengecer, harga eceran terakhir bisa mencapai Rp12 ribu," ujar Eko.
Seluas dan Jagoi Babang merupakan kecamatan yang berada di perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalbar.