REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Edy Rahmayadi menerima kenaikan sabuk hitam beladiri Yongmodo di Markas divisi Infanteri 1 Kostrad. Cilodong, Depok.
Penyematan sabuk hitam itu dilakukan langsung oleh Presiden Yong Moodo Kim Byong Cun. Selain Panglima, ada tujuh perwira menengah di Divisi 1 Invanteri Kostrad, yang menerima sabuk hitam bela diri Yongmodo.
Kim Byong Chun (70), mengatakan seni beladiri Yong Moodo dari Korea merupakan inti sari dari sejumlah beladiri seperti judo, taekwondo, karate dan aikido dan sejumlah beladiri tradisional Korea.
''Yong Moodo merupakan ampuran dari sejumlah beladiri yang ada,'' ujarnya.
Bela diri yang telah berkembang di 27 negara ini, mulai dikenal sejak 13 tahun lalu. Di Indonesia Yong Moodo mulai dikenal sejak tahun 2008, dan ditetapkan sebagai salah satu olah raga wajib yang harus diikuti personel Kostrad sejak 2011.
Personel Kostrad pun tidak hanya sekedar mengikuti kewajiban saja dalam menggeluti bela diri ini, sebab beberapa personel Kostrad telah menjadi juara dunia dalam kejuaraan yang digelar selama dua tahun berturut-turut