Senin 08 Dec 2014 02:03 WIB
Munas Golkar Tandingan

Jadi Ketum Golkar, Agung: Ini Kemenangan Demokrasi

Tiga Calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso (kiri), Agung Laksono (tengah), dan Agum Gumiwang (kanan) di Munas IX Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (6/12).
Foto: C08
Tiga Calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso (kiri), Agung Laksono (tengah), dan Agum Gumiwang (kanan) di Munas IX Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agung Laksono terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, pada Senin (8/12) dini hari. Agung mengalahkan dua kandidat ketua umum lainnya yakni Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agung ditetapkan sebagai Ketum setelah meraih 147 suara, mengalahkan Agus dan Priyo yang masing-masing mendapat 71 dan 77 suara dalam pemungutan suara tertutup terhadap 296 perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tingkat I dan DPD Tingkat II.

Setelah diresmikan sebagai pemenang, Agung dalam pidatonya menyampaikan bahwa kemenangan yang dia peroleh adalah kemenangan milik Partai Golkar setelah proses Munas sejak Sabtu (6/12) hingga Senin dini hari yang demokratis.

"Ini kemenangan Partai Golkar, dan juga kemenangan demokrasi. Selamat bagi Partai Golkar, selamat bagi Indonesia," kata Ketum Ormas sayap Golkar, Kosgoro ini.

Agung langsung disambut oleh dua mantan kandidat ketum lainnya, Priyo dan Agus, yang tampak menerima dengan lapang dada. Priyo dan Agus memeluk erat Agung dan memberi ucapan selamat.

Agung dan juga Priyo dan Agus adalah tiga dari sejumlah kader Partai Golkar yang dpecat oleh Munas IX Partai Golkar di Bali. Ketiga tokoh Golkar ini dianggap melawan kebijakan partai dengan mempelopori gerakan Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tak mengakui hasil munas Bali.

Sebelumnya, Agung berjanji akan membawa Golkar menjadi partai modern berbasis kerakyaataan untuk Indonesia adil, makmur dan sejahtera berdasarkan pancasila. Kemudian, ia juga memiliki sembilan misi yaitu membangun instiusional Golkar agar tidak bergantung pada orang pribadi, tetapi kepada sistem perngorganisasian berdasarkan konstitusi partai dan sistem manajemen modern.

Kedua, memperkuat Golkar berjiwa, berjati diri dan berkarakter Pancasila serta berbasis yang kerakyatan. Agung juga pada misi ketiganya berjanji akan memperkuat investasi ideologi bangsa sebagai sarana menjamin kesinambungan NKRI.

Kemudian, keempat, Agung akan mempercepat proses regenerasi kader partai untuk sebagai sumber kader bangsa dan di poin kelima, membangun sistem kaderisaasi partai secara bertahap dan sistematis dari hulu hingga ke hilir.

Sedangkan di misi ke-enam, Agung akan membangun sistem internal dan pendanaan partai yang modern, transparan, akuntabel, dapat diaudit dengan mengatur perimbangan antara keuangan yang bersumber dari negara secara sah.

Di misi ketujuh, Agung berjanji membawa Golkar memelopori dan memperjuangkan kebijakan publik menjadi kebijakan negara yang menguntungkan rakyat banyak. Misi kedelapan, Agung akan membawa haluan perjuangan partai untuk menjadi jiwa dan ruh dari program dan kegiatan partai sehingga memiliki kemantapan ideologi, kemantapan organisasi dan pergerakan partai serta menjiwai kebijakan-kebijakan publik menjadi kebijakan negara.

Misinya yang terakhir adalah memenangkan pemilihan umum legislatif, dan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019, serta pemilihan kepada daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement