REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengatakan pada Ahad (7/12), bahwa mereka telah menangkap 135 orang atas tuduhan terorisme. Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, para tersangka tersebut termasuk 109 warga negara Saudi dan 26 orang asing.
"Lembaga keamanan telah berhasil menangkap sekelompok tersangka yang berbeda dalam faham, tetapi bersatu dalam terorisme," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mansour al Turki, seperti dilansir dari WorldBulletin, Ahad (7/12).
Seperti dikutip dari kantor berita resmi Saudi, bahwa 26 orang asing tersebut termasuk diantaranya 16 warga Suriah, tiga warga Yaman, seorang warga Mesir, seorang warga Lebanon, seorang warga Afghanistan, seorang warga Ethiopia, seorang warga Bahrain, seorang warga Irak, dan seorang pria yang tidak diketahui kewarganegaraannya.
Al Turki mengatakan, 40 tersangka ditangkap di beberapa wilayah Arab Saudi. Sebagian besar ditangkap saat dalam perjalanan menuju daerah konflik, diduga mereka akan menerima pelatihan dalam operasi teroris. Kemudian mereka kembali ke Arab Saudi dengan tujuan melakukan serangan.
Ia menambahkan, bahwa 54 tersangka memiliki hubungan dengan organisasi ekstrimis dan didukung baik melalui pembiayaan atau mengirim rekrutan. Al Turki mengatakan, 17 tersangka terlibat dalam kerusuhan, serangan terhadap polisi dan kepemilikan senjata.
Al Turki menambahkan, tiga tersangka ditangkap di provinsi timur Qatif setelah merekrut orang dan mengirim mereka untuk menerima pelatihan terorisme di luar negeri. Dia mencatat, 21 tersangka lainnya ditangkap atas tuduhan masuk dan mencoba untuk keluar dari Arab Saudi secara ilegal.