REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono bersyukur pelaksanaan Munas ke-IX Partai Golkar berjalan lancar, meski adanya ancaman terhadap peserta Munas. Menurutnya jika tidak ancaman maka Munas Jakarta bisa dihadiri oleh 328 peserta.
Agung melaksanakan, proses pemilihan ketua umum telah kourum dan memenuhi persyaratan. Seharusnya jika tidak ada ancaman yang diterima oleh peserta Munas, sebanyak 328 peserta bisa memberikan suara dalam proses pemilihan ketua umum.
"Sangat disayangkan, sebetulnya peserta itu 328. Tapi karena ancaman-ancaman bertubi-tubi, sehingga banyak yang tidak tahan dan meninggalkan tempat. Tapi masih tetap di atas kuorum. 292. Kuorum hanya 272, jadi masih di atas kuorum," katanya di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (8/12) dini hari.
Agung menyesalkan adanya intimidasi terhadap kader Golkar yang memutuskan untuk hadir dalam Munas di Jakarta. Ia menyebutkan berbagai macam ancaman mulai dari SMS hingga penculikan dialami oleh peserta Munas.
"Tapi yang disesalkan, masih adanya intimidasi di antara kita. Saya mendengar mereka juga di-SMS, ditelepon. Mereka berencana menggagalkan pertemuan hari ini supaya tidak jadi. Saya juga mendengar seperti dengan menculik, menarik, atau membujuk," jelasnya.
Agung menambahkan, ia mengucapkan rasa syukur karena meski banyak gangguan yang dilancarkan kubu lawan namun Munas berjalan lancar. Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan ke Kemenkumham.
"Itu merupakan bentuk gangguan kepada kami. Tapi kami bertekad menyelesaikan, alhamdulillah sudah selesai. Selanjutnya, kami serahkan ke Kumham dengan sejumlah data-data, dokumen-dokumen isi lengkapnya. Apapun hasilya dari pengadilan, kami akan mematuhi," jelasnya lagi.