REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Presiden Joko Widodo pada kunjungan kerjanya di Sumatera Selatan melakukan peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu di daerah Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin.
Kepala Negara pada peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu tersebut, Senin, didampingi olah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Dalam paparannya dihadapan Presiden Joko Widodo, dia menjelaskan bahwa pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu tersebut dijadwalkan dimulai tahun 2015.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu di lokasi Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin seluas 1.000 hektare dengan total biaya mencapai Rp104 triliun, masing-masing melalui APBN Rp500 miliar lebih selama tiga tahun anggaran dan sisanya memanfaatkan APBD Provinsi Sumsel serta dibantu pihak ketiga atau swasta.
Di Kawasan Ekonomi Terpadu itu juga akan dibangun sejumlah industri seperti pabrik pupuk PT Pusri baru dan pabrik alumunium. Sementara jalan kereta api, untuk memperlancar angkutan batu bara dari mulut tambang Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim menuju pelabuhan laut Tanjung Api-Api guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Sumatera Selatan memiliki cadangan batu bara mencapai kisaran 22,24 miliar ton, sementara hingga saat ini baru mampu memproduksi melalui PT Batu bara Bukit Asam (PTBA) sebesar 18 juta hingga 20 juta ton per tahun. Diharapkan, dengan dibangunnya pelabuhan laut Tanjung Api-Api itu, produksi batu bara Sumsel dapat ditingkatkan untuk dimanfaatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.
Sementara pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo memanfaatkan melakukan blusukan di kawasan pelabuhan laut Tanjung Api-Api disambut warga yang menanti kedatangan Kepala Negara. Gubernur Alex Noerdin menambahkan, dengan dibangunnya Kawasan Ekonomi Terpadu berikut pelabuhan laut Tanjung Api-Api ini diharapkan dapat menjadi salah satu barometer nasional dalam mengembangkan sektor perekonomian dan kesejahteraan yang langsung dirasakan oleh masyarakat banyak. Setidaknya, dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu dan pelabuhan laut tersebut akan menyerap puluhan ribu orang tenaga kerja baru, katanya.