REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dr Wael Shehab, seorang sarjana dan peneliti Syariah mengkritik klaim Imam Masjid Sydney, Australia yang menyatakan Islam tidak melarang umatnya minum anggur atau alkohol. Ia menegaskan hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. "Bahkan, vonis yang mengklaim bahwa anggur tidak dilarang dalam Islam tidak didasarkan pada bukti-bukti yang jelas," ujarnya kepada OnIslam.net, Senin (8/12).
"Hal ini jelas bertentangan dengan bukti-bukti Syariah (Hukum Islam) yang tegas melarang anggur atau alkohol. Larangan minum anggur ini dibuktikan oleh Al-Qur'an, Sunnah Nabi, dan ijma` (konsensus) ulama Muslim di seluruh usia," lanjutnya.
Masalah ini muncul tatkala Mostafa Rashed, imam masjid Sydney di Australia, mengatakan bahwa Islam tidak melarang anggur pada Jumat (5/12). Dr Idris Tawfik, seorang penulis Muslim Inggris yang mengajar di Universitas Al-Azhar, telah menulis alasan mengapa mengapa alkohol dilarang.
Menurut dia, alkohol sangat berbahaya bagi fisik dan dapat merugikan.Dalam Islam sendiri tanpa kompromi melarang atau memperjual belikan minuman keras. Sebuah penelitian di Inggris yang dirilis pada November 2010 menemukan bahwa alkohol lebih berbahaya dan mematikan dari heroin atau kokain.
Alkohol disalahkan atas kematian 195 ribu orang di 27 negara di Uni Eropa setiap tahun dan lebih dari 10 ribu kematian akibat kecelakaan di jalan berhubungan dengan alkohol. Selain itu, Alkohol juga dilaporkan menjadi penyebab atas 7,4 persen dari semua penyakit dan kematian dini di Uni Eropa dalam sebuah laporan pada 2006 lalu.n