Selasa 09 Dec 2014 04:34 WIB
Golkar pecah

Sembilan Misi Agung Laksono Sebagai Ketum Golkar

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono menyampaikan pidato sambutan usai memenangkan penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Senin (8/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono menyampaikan pidato sambutan usai memenangkan penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Senin (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Agung Laksono telah terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar IX di Ancol, Jakarta. Agung memiliki sembilan misi untuk mewujudkan visinya membangun Partai Golkar.

Misi pertama Agung ialah membangun pelembagaan Partai Golkar menjadi tak bergantung pada satu figur seseorang. Ia ingin membuat Golkar bergantung pada sistem pengorganisasian berdasarkan konstitusi partai dan sistem menejemen yang modern. 

Selain menjadi partai yang modern, Agung juga akan menjadikan Golkar sebagai partai yang berbasis kerakyatan melalui misinya yang kedua.

Misi lain yang akan diemban Agung ialah memperkuat investasi ideologi bangsa sebagai sarana menjamin kesinambungan NKRI. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945. 

Selain itu, Agung juga memiliki misi untuk mempercepat proses regenerasi kader Partai Golkar. Untuk mencapai hal ini, Agung mengatur komposisi kepemimpinan dewan pimpinan partai (DPP) di berbagai jenjang dan tingkatan. 

"Perbandingan 70 persen untuk generasi di bawah 45 tahun dan 30 persen untuk generasi di atas 45 tahun," jelas Agung.

Untuk lebih memajukan Golkar, Agung juga memiliki misi untuk membangun sistem kaderisasi partai secara bertahap dan sistematis. Pembangunan sistem kaderisasi ini akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga ke hilir. 

Sistem pendanaan partai pun akan dibuat transparan, akuntabel, dan dapat diaudit. Ini bertujuan untuk menghapus area "abu-abu" dalam sistem keuangan partai.

Tiga misi terakhir Agung dalam memimpin Golkar ialah mempelopori dan memperjuangkan kebijakan-kebijakan publik menjadi kebijakan negara yang pro terhadap rakyat, memformulasi haluan perjuangan partai, serta memenangkan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada 2019 mendatang. 

Agung menyatakan misi-misi yang ia emban hanya dapat terwujud jika seluruh kader partai bekerja keras dan saling bahu membahu. "Kerjasama yang sungguh-sungguh dari segenap jajaran," ujar Agung. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement