REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Aktor kelahiran Australia Russell Crowe segera merilis The Water Diviner. Sebuah film yang mengisahkan sejarah Perang Gallipoli yang melibatkan prajurit Australia di era Perang Dunia Pertama.
Menurut jadwal, film ini akan diputar di biskop-bioskop pada akhir Desember 2014. Selain sebagai sutradara, Russell Crowe juga turut bermain dalam mencoba memberikan perspektif Australia dan Turki dalam Perang Gallipoli.
Kepada ABC, Crowe yang melejit namanya lewat film Gladiator ini mengatakan, setelah 100 tahun Perang Gallipoli, kini saatnya terutama bagi warga Australia untuk melihat bagaimana peristiwa itu terjadi. Dari kedua sisi, Australia dan Turki. "Setelah 100 tahun, dan meskipun banyak orang Australia menganggap mereka begitu respek terhadap peristiwa ini, namun mereka menyadari tidak sepenuhnya mengetahui perspektif dari sisi yang lain (Turki)," katanya baru-baru ini.
"Prajurit kita terkubur di tanah yang kini dinyatakan sebagai taman nasional. Cinta dan pengorbanan mereka bagi Australia dan Selandia Baru begitu dalam dan mempesona," jelas Crowe.
Karena itu, katanya, orang Australia harus terus belajar dan menghargai pengorbanan yang terjadi di Gallipoli.
Film The Water Diviner ini beraliran drama sejarah, yang bercerita tentang seorang petani Australia (diperankan oleh Crowe), yang pergi ke Turki untuk mencari tiga anaknya yang hilang.
Film ini diangkat dari kisah nyata, namun di sana-sini diselingi dengan unsur fiksi tentang kisah cinta tokoh-tokohnya.
"Bagi mereka yang memiliki anak, film ini saya jamin akan sangat menyentuh perasaan anda," kata Crowe sedikit berpromosi.
Film ini sekaligus menandai perjalanan karir Russell Crowe sebagai sutradara film feature. Ia mengaku selama ini telah banyak bekerja bersama sutradara ternama dunia dan mencoba mengembangkan gaya penyutradaraannya sendiri.