Senin 24 Feb 2020 19:07 WIB

Perbaikan Sanitasi Hingga Mengaji di Kampung Qur'an Rukem

Ada pemberian bantuan dari PPPA Daarul Qur'an berupa alat-alat pertukangan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bakti sosial pembangunan kembali Kampung Quran di Dusun Rukem, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Foto: Dokumen.
Bakti sosial pembangunan kembali Kampung Quran di Dusun Rukem, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tokoh masyarakat Kampung Rukem, Desa Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Sudiyo, menyampaikan apresiasinya terhadap program Kampung Qur'an dari Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur'an. Dia pun menceritakan awal mula kampungnya bisa menjadi penerima manfaat.

Sudiyo menjelaskan, lokasi kampung tempat ia dilahirkan dan dibesarkan itu terpencil dan berada di pelosok. Suatu kali, pada bulan Ramadhan 2016, terjadi bencana longsor di kampungnya. Mulanya longsoran itu tergolong kecil, tetapi makin lama longsor itu ternyata makin besar. Dari satu titik longsor menjadi 11 titik longsor saat itu.

"Sampai memakan korban jiwa 4 orang. Rumah yang rusak berat enggak bisa diperbaiki itu ada 11. Kalau rusak ringan ada banyak sekali. Tetapi enggak ada yang rusak mental ya," kata dia saat di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (24/2).

Bencana longsor itu, lanjut Sudiyo, berdampak pada kegiatan tarawih, menghafal Alquran dan kegiatan ibadah lain di kampungnya. Kegiatan ibadah yang biasa dilakukan selama Ramadhan harus berhenti sementara. Sebab masyarakat khawatir terjadi longsor susulan.

"Selama sepekan hujan terus, tapi tidak ada longsor susulan. Lalu saya bertemu teman dari PPPA Daarul Qur'an dari Jakarta ya. Saya minta pertolongan karena akibat longsor itu, saluran air dari mata air di pegunungan itu putus total. Mushala jadi enggak ada air. Air banyak tapi kotor. Sementara lokasi yang aman itu ada di mushala," jelasnya.

Kemudian pihak PPPA Daarul Qur'an turun tangan untuk membantu dengan melakukan perbaikan sanitasi air. Tujuannya agar kegiatan seperti tarawih dan mengaji bagi anak-anaknya khususnya bisa aktif kembali. "Ya supaya anak-anak shock-nya enggak berlarut-larut juga, dan mau lagi untuk tarawih dan mengaji," ujarnya.

Selain perbaikan sanitasi air, jelas Sudiyo, PPPA Daarul Qur'an juga memberi fasilitas untuk sekolah dan mengaji, termasuk membangun perpustakaan mini. Menurutnya, perpustakaan ini memiliki dampak yang luar biasa besar dan bantuan seperti itu kata dia patut dihargai.

"(Perpustakaan) ini dampaknya paling besar ya. Karena anak-anak di sana memang suka baca. Sampai sekarang, itu ada peningkatan anak-anak yang sekolah dan mengaji," katanya.

Anak-anak di kampungnya, papar Sudiyo, kini semakin rajin mengaji. Bahkan mereka selalu menikmati mendengar murottal Qur'an dan sholawat asma'ul husna. "Semoga PPPA Daarul Qur'an terus memperhatikan dan memberi semangat supaya Kampung Rukem betul-betul menjadi Kampung Qur'an yang semakin baik lagi," jelasnya.

Manfaat lain yang diterima kampungnya yaitu terkait pemberdayaan masyarakat. Ada pemberian bantuan dari PPPA Daarul Qur'an berupa alat-alat pertukangan seperti mesin las, mesin gerinda dan sejenisnya. "Sebagian besar penduduk di Rukem itu semuanya tukang. Buruh harian lepas. Saya sendiri tukang ngarit. Cari rumput," ungkapnya.

Pemberdayaan ekonomi pun dilakukan di Kampung Rukem. Sudiyo mengungkapkan, beberapa produk usaha telah dihasilkan dan dijual di pasar swalayan. Program bantuan lainnya adalah penangkaran kambing dan domba. "Alhamdulillah masih jalan dan bermanfaat untuk warga khususnya jamaah di Rukem," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement