Selasa 09 Dec 2014 16:08 WIB

Kerja Cepat Menangkap Perampok di Taksi Diapresiasi

Rep: EH Ismail/ Red: Indira Rezkisari
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat transportasi Martin Budi Ilham mengapresiasi kecepatan pihak Kepolisian yang telah menangkap pelaku perampokan di dalam taksi. Apalagi, kasus perampokan di dalam taksi sudah meresahkan masyarakat Jabodetabek akhir-akhir ini.

Menurut Martin, kerja kepolisian yang telah menangkap dua orang dari empat pelaku yang diduga  perampok penumpang taksi tidak hanya membuat tenang para penumpang taksi, tapi juga manajemen para pengelola taksi yang armadanya beroperasi di kawasan Jabodetabek.

"Karena sebenarnya perusahaan operator taksi  juga merasakan dampak dari kasus tersebut terhadap operasional mereka," kata Martin dalam rilis yang diterima Republika, di Jakarta, Selasa (9/12).

Pekan lalu, aksi perampokan di dalam taksi kembali terjadi di Jakarta dalam tempo dua hari. Menurut korban, dua kejadian tersebut menggunakan taksi warna putih. Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali menyatakan, pihaknya menjamin taksi yang digunakan pelaku bukan berasal dari armadanya. Sebab, pada malam kejadian, taksi dengan nomor yang sama tidak mungkin berada di dua lokasi kejadian yang berbeda.

Martin menilai, para pengelola perusahaan taksi tentu senang dengan tertangkapnya dua pelaku perampokan tersebut. Diharapkan, dua pelaku lagi dapat tertangkap dan sindikat perampok taksi bisa terungkap tuntas, termasuk siapa aktor intelektual di balik aksi tersebut.

Martin yang merupakan alumnus Edward College Transportation Departement, Australia, juga mengharapkan, kepolisian dapat secepatnya membongkar sampai ke akar-akarnya sindikat kriminal di dalam taksi. Dengan demikian, para penumpang taksi di kawasan Jabodetabek dapat merasa aman saat menaiki taksi, apa pun pilihan armadanya.

Menurutnya, pelaku perampokan harus dihukum dengan seberat-beratnya karena telah menimbulkan keresahan yang sangat besar bagi masyarakat Jabodetabek dan semua manajemen perusahaan taksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement