REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Presiden Ukraina Petro Poroshenko akan menggelar 'Hari Berdiam Diri' di Ukraina Timur. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memulai kembali gencatan senjata, yang selama ini kerap dilanggar.
Dilansir dari BBC News, perundingan baru antara pemberontak pro-Rusia dan pemerintah Ukraina belum menemui kepastian. Padahal pembicaraan sedianya akan berlangsung di Minsk, Belarus, pada Selasa (9/12).
Kedua belah pihak sebelumnya telah menandatangani gencatan senjata pada September. Namun PBB mengatakan, hampir 1.000 orang tewas dalam pertempuran sejak saat itu.
Poroshenko mengatakan pekan lalu, pasukannya akan melakukan aksi Hari Berdiam Diri pada Selasa. Mereka mencoba meningkatkan upaya untuk mencapai kesepakatan damai.
"Tentara Ukraina akan berhenti menembak dan mungkin akan menarik senjata berat jika militan mau melakukan hal yang sama," kata Poroshenko.
Beberapa pemberontak dilaporkan menyambut jani itu. Tapi belum diketahui apakah semua kelompok menyetujui usulan tersebut.
Sejak konflik pecah pada April lalu, lebih dari 4.300 orang tewas. Sementara itu berdasarkan data PBB, hampir satu juta pengungsi tercatat mengungsi akibat konflik.