Selasa 09 Dec 2014 17:33 WIB

Banding Ditolak PSSI, PSS dan PSIS Masih Punya Peluang Kurangi Sanksi

Rep: c61/ Red: Israr Itah
Laga PSS vs PSIS di Divisi Utama pada 10 November lalu.
Foto: R Rekotomo/Antara
Laga PSS vs PSIS di Divisi Utama pada 10 November lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Banding (Komding) PSSI menolak permohonan banding PSS Sleman dan PSIS Semarang, terkait hukuman 'sepak bola gajah'. Sebanyak 43 pemain dan ofisial terkena hukuman. Setidaknya 12 orang di antaranya mendapatkan sanksi larangan  beraktivitas seumur hidup serta denda yang bervariasi.

"Kami sudah memutuskan untuk menolak banding mereka. Sebab mereka secara sengaja  bermain untuk kalah, mereka telah mencedarai fair play. Keputusan ini sangat  berat, tapi tetap harus ditegakkan demi sepak bola Indonesia," tegas Ketua Komding PSSI Alfred Simanjutak, saat dihubungi ROL, Selasa (9/12).

Keputusan dari Komding PSSI tersebut diputuskan usai Rapat Kerja PSSI di Hotel Park Lane, Jakarta, Ahad (7/12) malam. Menurut Alfred, sebelum memutuskan untuk  menolak seluruh permohonan yang diajukan Laskar Mahesa Jenar dan Elang Jawa, sidang sendiri berjalan cukup alot. Bahkan, kata dia, untuk mengambil keputusan saja memakan waktu sekitar empat jam. 

Alfred menambahkan, mekanisme sidang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Maka  secara tidak langsung Komding menguatkan sanksi yang dijatuhkan kepada kedua klub  asal Jawa Tengah tersebut. Alfred juga menganggap sanksi sudah dipilah-pilah  sesuai dengan bobot tindakan pelanggaran mereka.

Akan tetapu masih ada kesempatan bagi klub-klub untuk melakukan banding kembali. Syaratnya, harus ada hal lain yang membuat Komding PSSI punya pertimbangan untuk meringankan atau mengurangi sanksinya.

Sementara itu, General Manajer PSIS Semarang Khairul Anwar mengaku belum  mengetahui bahwa banding yang dilakukan timnya ditolak. Bahkan dia kaget saat  ditanya terkait keputusan Komding tersebut."Saya belum mendengar kabar bahwa banding kami ditolak oleh Komding. Sampai sekarang kita belum tahu bahwa sudah ada hasilnya," kata Khairul. 

Sedangkan, manajer PSS Sleman Supardjiono menyerahkan sepenuhnya ke kuasa hukumnyaAchiel Suyanto. Namun langkah untuk membela para pemain serta official tim tetap akan diperjuangkan.

"Nanti, begitu kami sudah mendapatkan surat tertulis dari Komding PSSI, baru kami bersedia untuk membeberkan langkah apa yang kami ambil berikutnya," kata Supardjiono. 

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement