Selasa 09 Dec 2014 21:30 WIB

Puncak Hari Nusantara Ditunda Jadi 15 Desember

Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Andhika Wahyu
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Puncak peringatan Hari Nusantara Tingkat Nasional 2014 di Kabupaten Kotabaru yang semula dijadwalkan 13 Desember 2014 atau bertepatan dengan tanggal dicetuskannya Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 dipastikan ditunda menjadi tanggal 15 Desember 2014.

Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Haris Makkie, di Banjarmasin, Selasa mengatakan, penundaan tersebut, disebabkan padatnya agenda kegiatan Presiden RI Joko Widodo, sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar beliau dapat tetap hadir di Kabupaten Kotabaru.

"Kehadiran Presiden RI memiliki arti penting bagi Peringatan Hari Nusantara ini, mengingat visi beliau akan membangun potensi kelautan atau kemaritiman untuk mengembalikan kejayaan bangsa," kata Haris Makkie.

Selain itu, kehadiran Presiden pada peringatan tersebut, akan mampu menggelorakan semangat seluruh peserta untuk menyukseskan seluruh rangkaian acara tersebut sebaik-baiknya.

Kendati puncak peringatan Hari Nusantara ditunda, tambah Haris, namun kegiatan lainnya, seperti lomba perahu, pameran dan lainnya berjalan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan.

Perayaan Hari Nusantara Deklarasi Djoeanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957, secara geo-politik dan geo-ekonomi memiliki arti yang sangat penting, karena merupakan proklamasi kesatuan aset kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga menjadi simbol kesatuan wilayah dan kedaulatan laut Nusantara.

"Melalui Keppres No.126/2001, Pemerintah mengukuhkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara, artinya setiap tanggal 13 Desember mulai diperingati sebagai salah satu Hari Nasional," kata Haris.

Haris juga mengemukakan bahwa salah satu upaya pengaturan pelayaran dan penerbangan internasional yang telah diterapkan oleh Indonesia adalah dengan ditetapkannya Alur Laut Kepulauan, yang merupakan salah satu komponen dari hak pelayaran yang diberikan kepada negara pengguna di perairan kepulauan dan laut teritorial.

"Letak Geografis kabupaten Kotabaru, yang berdekatan dengan Selat Makassar yang termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (AKLI) II menjadikannya sangat strategis, sebagai pusat pengembangan maritim nasional, dengan dukungan infrastruktur yang baik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement