Selasa 09 Dec 2014 20:07 WIB

DPR: Kehadiran 10 Tahun KPK Belum Optimal Berantas Korupsi

Rep: c73/ Red: Erdy Nasrul
KPK
Foto: i-net
KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny Kabur Harman, mengatakan kehadiran sepuluh tahun KPK dinilai belum optimal dalam meningkatkan peran Kejaksaan dan Kepolisian dalam gerakan pemberantasan korupsi. "KPK perlu mendorong peran kejaksaan dan kepolisian untuk menekan meluasnya aksi korupsi di tanah air," kata wakil ketua fraksi partai Demokrat ini kepada Republika, Selasa (9/12).

Ia mengatakan, paradigma KPK dalam penanganan korupsi harus bergeser dari peradigma mengutamakan penindakan ke paradigma baru yakni memprioritaskan pencegahan. Hal itu guna menyelamatkan uang negara. Menurutnya, tolak ukur keberhasilan KPK bukan dilihat dari kuantitas para pejabat negara yang masuk bui. Akan tetapi, dilihat dari sejauh mana suatu instansi berhasil membangun birokrasi yang transparan, akuntabel, dan kedap korupsi.

Selanjutnya, ia berpendapat KPK perlu meningkatkan supervisi terhadap sistem pencegahan korupsi di setiap instansi pemerintah. Hal itu mulai dari pusat sampai daerah, untuk mencegah bocornya keuangan negara. Dalam hal ini, KPK perlu mengambil langkah proaktif untuk membangun kerja sama dengan semua instansi pemerintah dari pusat sampai daerah.

Menurutnya, perubahan paradigma dari penindakan ke pencegahan tidak berarti penindakan dihapus atau dikurangi. Akan tetapi, penindakan harus berjalan bersamaan dengan pencegahan. Hal itu agar penindakan yang dilakukan, benar-benar membawa efek pencegahan dan efek jera.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement