REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Slemania, kelompok suporter PSS Selam, rupanya sudah kehilangan kepercayaan terhadap PSSI. Mereka telah membentuk tim investigasi sendiri terkait kasus 'sepak bola gajah' yang melibatkan PSS dan PSIS Semarang di Divisi Utama.
Ketua Umum Slemania Lilik Yulianto menuturkan sejauh ini investigasi yang lakukan oleh pihaknya sudah 50 persen. Hasilnya, kata dia, berbeda dengan yang ditemukan oleh Komdis PSSI.
"Kami sudah tidak percaya dengan PSSI. Jadi hasil investigasi kami akan dilaporkan ke Menpora dan Bupati Sleman, bukan PSSI," tegas Lilik saat dihubungi ROL, Rabu (10/12).
Ia mengatakan PSSI saat ini membuat skenario besar terkait PSS untuk membebaskan aktor intelektual. Caranya, Komisi Banding (Komding) PSSI menolak banding PSS dan PSIS atas hukuman yang telah dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Komdis kemudian membebaskan direktur sekaligus manajer PSS, Supardjiono dari tuduhan keterlibatan. Supardjiono diperiksa belakangan setelah sejumlah pemain dan ofisial PSS dijatuhi sanksi.
"Setelah Supardjiono dibebaskan dari sanksi Komdis, dia akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas banding manajemen yang ditolak. Kemudian setelah PK diterima, maka hukuman para pemain akan diringankan. Di saat itu, Supardjiono akan dianggap pahlawan oleh para pemain juga warga Slemania," tuding Lilik.