Rabu 10 Dec 2014 14:09 WIB

Ustaz Felix Siauw: Toleransi itu Memahami, Bukan Mengakui

Rep: CR02/ Red: Winda Destiana Putri
Ustadz yang juga seorang mualaf, Felix Siauw, memberikan taushiyahnya dengan mengangkat tema
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ustadz yang juga seorang mualaf, Felix Siauw, memberikan taushiyahnya dengan mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz yang juga seorang mualaf, Felix Siauw mengatakan bahwa toleransi itu memahami bukan mengakui, membiarkan bukan membenarkan.

"Toleransi itu sederhana "bagimu agamamu, bagiku agamaku"," ungkap Ustaz Felix dalam akun Twitter resminya.

Sebelumnya, pemakaian atribut natal bagi pegawai Muslim ramai dibicarakan. Banyak pihak menilai bahwa pegawai Muslim tidak boleh memakai atribut natalan meski dalam bentuk toleransi.

Ustaz Felix mengatakan bagi pegawai Muslim yang bekerja di perusahaan, mal ataupun plaza cukup menghormatinya saja tanpa harus ikut meramaikan ataupun mengamalkan ajaran agama lain. Bila terpaksa atau dalam kondisi apapun menurut ustaz Felix tidak ada tawar menawar bagi umat Muslim untuk urusan akidah.

"Padahal toleransi cukup hanya biarkan penganutnya laksanakan ajarannya, bukan malah ikut dan larut dalam keyakinan dan ibadah mereka, maka bijaklah kita sesuai dengan ajaran Rasulullah," ujar Ustaz Felix.

Ustaz Felix berharap umat Muslim khususnya para pegawai di mal atau plaza agar dapat merenungkan sabda Nabi Muhammad SAW. "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR Abu Dawud, Ahmad).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement