REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai, belum semua orang menangkap pentingnya sertifikasi profesi. Selama ini menurutnya, orang hanya berfokus bagaimana cara agar tenaga kerja dalam negeri mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar yang masuk ke Indonesia.
"Kita enggak usah khawatir tenaga kerja luar ramai-ramai masuk ke kita karena salary (gaji) di kita itu tidak menarik, tapi yang harus kita pikirkan bagaimana seluruh profesi itu harus tersertifikasi," kata Khofifah saat membuka sidang pleno Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) di Bandung, Rabu (10/12).
Ia mengatakan saat ini sertifikasi profesi telah menjadi kebutuhan, terlebih saat era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 berlangsung. Sebab, standarisasi profesi menjadi tolak ukur semua bidang pekerjaan.
Oleh karenanya, poin penting ini yang seharusnya mampu ditangkap lembaga sertifikasi semua profesi.
"Semua baik pusat dan daerah mesti digerakkan supaya kompetensi memang terakreditasi betul, sertifikasi begitu penting untuk kesetaraan, selama ini kan baru ramai di bidang guru, tapi untuk sektor-sektor tertentu belum," ujarnya.
Khofifah mencontohkan, peluang tenaga kerja dalam negeri yang memiliki keahlian memadai untuk dunia internasional cukup banyak. Hanya, karena belum adanya sertifikasi dari profesi tersebut yang kemudian menghambat para pekerja.
"Contohnya bidan dan perawat di Indonesia itu semua punya kemampuan yang dibutuhkan oleh negara-negara lain, hanya sayang banyak yang belum tersertifikasi," kata perempuan yang juga pernah menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut.