Rabu 10 Dec 2014 18:33 WIB

Cina Butuh 5.000 Pesawat Baru Antisipasi Naiknya Perjalanan Udara

Boeing 767-300
Foto: Reuters
Boeing 767-300

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan membutuhkan lebih dari 5.300 pesawat baru dalam dua dekade mendatang karena permintaan untuk perjalanan udara domestik meningkat, Airbus memperkirakan pada Rabu (10/12).

Produsen pesawat yang berbasis di Eropa itu mengatakan "Prakiraan Pasar Global 2014-2033" memprediksi Cina akan mengambil pengiriman 5.363 pesawat penumpang dan kargo baru selama periode tersebut. Airbus, produsen A380, pesawat jet penumpang terbesar di dunia, bersaing untuk pesanan dengan Boeing dari Amerika Serikat.

Boeing mengatakan dalam perkiraan miliknya sendiri yang dirilis pada September bahwa Cina akan membutuhkan 6.020 pesawat baru selama periode waktu yang sama karena permintaan penerbangan meningkat dan terdiversifikasi.

Berdasarkan jenis pesawat, Airbus mengatakan bahwa perkiraannya termasuk 3.567 pesawat lorong tunggal, 1.477 pesawat lorong kembar dan 319 pesawat sangat besar.

Pesawat memiliki nilai pasar gabungan 820 miliar dolar AS dan merupakan 17 persen dari total permintaan global untuk lebih dari 31.000 pesawat baru selama periode, Airbus memproyeksikan.

Airbus juga mengatakan Cina akan menyingkirkan AS pada 2023 sebagai pasar lalu lintas udara domesti terbesar di dunia berdasarkan jumlah penumpang, karena pembangunan ekonomi mendorong permintaan untuk perjalanan udara. "Lalu lintas penumpang domestik di daratan Cina telah lebih dari empat kali lipat selama 10 tahun terakhir, dan itu akan menjadi pasar penerbangan nomor satu di dunia dalam 10 tahun ke depan," kata eksekutif senior Airbus John Leahy dalam rilisnya.

"Dalam 20 tahun ke depan, permintaan terbesar untuk pesawat penumpang akan datang dari Cina," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement