REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Seorang laki-laki mengamuk saat pemutaran film Senyap: Look of Silence. Ia berteriak-teriak meminta pemutaran film dihentikan. Laki-laki bernama Haris Budi Kuncahyo ini mengaku anak dari korban kekerasan PKI. Ia meminta film yang menceritakan rekonsiliasi ini dihentikan. Panitia pun akhirnya menghentikan pemutaran film, Rabu (10/12).
Haris menggunakan sorban dan berbaju batik. Awalnya ia mencari-cari seseorang. Salah satu panitia menenangkan dan mengajaknya keluar. Sejenak tak terjadi apa-apa. Tiba-tiba ia mengamuk dan meminta pemutaran film ini dihentikan.
"Saya ngga terima, saya anak korban PKI, bapak saya korban PKI, saya mau film ini dihentikan,"kata Haris.
Setelah film ini dihentikan ia tetap meminta laptop untuk memutar film disimpan. Haris beralasan kekerasan PKI tidak boleh dilupakan. Ia mengaku belum menonton film ini tapi ia hanya menyimpulkan film ini berdasarkan dari penjelasan panitia.
Panitia Pemutaran Film Andri Juni mengatakan tidak ada panitia yang memberikan penjelasan film ini ke Haris. Karena tidak ingin membuat kericuhan lebih jauh Andri menghentikan film ini. Namun Andri tetap melanjutkan diskusi tentang rekonsiliasi sejarah kekerasan masa lalu.
"Kami mengadakan dua pemutaran film di Surabaya dan Malang, di Surabaya lancar,"kata Andri.