REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kini tengah berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur maritim dengan anggaran yang berlipat. Sehingga, jasa pelayaran di Indonesia pun dinilai akan semakin meningkat.
"Akibat 2 kali lipat (anggaran) artinya angkutan semen, angkutan besi makin banyak, angkutan barang lain makin banyak, dan ekonomi tumbuh lebih baik," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri acara Indonesian National Shipowner Association 2014, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (10/12).
Tak hanya itu, dampak dari program pemerintah saat ini pun juga akan meningkatkan jumlah permintaan batu bara. Pasalnya, pemerintah juga berencana akan meningkatkan daya listrik di Indonesia.
"Nanti kita barengi lagi dengan listrik besar di Indonesia. Artinya batu bara berubah dari Kalimantan atau Sumatera ke Cina jadi dari Kalimantan ke Jawa," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan batu bara dalam negeri pun akan mencapai 100-150 juta ton. Untuk mengangkut kebutuhan batu bara pun dibutuhkan lebih banyak kapal serta pelabuhan. "Kita membutuhkan 35 ribu MW pembangkit, kira-kira 70 persen batu bara maka dibutuhkan sistem angkutan besar di masa mendatang," kata JK di depan para anggota INSA.
Untuk menjamin pelayanan yang baik ini, pemerintah pun berencana akan membangun tol laut. JK pun menjelaskan, tol laut merupakan transportasi menggunakan kapal guna mempermudah jasa pengangkutan.
"Tol laut itu jangan salah pikir, orang mikir awalnya itu bikin jembatan tengah laut, bukan itu yang dimaksud," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto pun mengatakan konsep tol laut yang direncanakan oleh pemerintah telah dijalankan.
"Sekarang terus terang tol laut sudah dijalankan oleh teman-teman. Sudah menggunakan kapal 1000-1500 Teus," katanya.
Lanjutnya, jumlah kapal itu pun akan semakin diperbanyak dan perjalanan kapal juga semakin diperluas hingga Sorong, Papua. Menurutnya, saat ini semakin banyak perusahaan yang menjalankan konsep tol laut.
JK pun turut menjelaskan konsep tol laut yang diusung Jokowi ini bukanlah pembangunan jalan tol di laut. Namun merupakan konsep pemindahan angkutan darat ke laut. Pasalnya, angkutan laut dinilai lebih murah daripada angkutan darat.
Ia pun menilai agar short sea shipping segera dijalankan. Selain itu, ia juga berharap terdapat ketentuan yang mengatur agar truk-truk pengangkut barang yang menggunakan jalur darat untuk beralih menggunakan jalur laut.
Saat ini, terdapat 1400 perusahaan yang tergabung dalam INSA. Jumlah kapalnya pun mencapai 14.600 buah. Dengan konsep tol laut ini, menurutnya, hanya akan menambah lima persen jumlah kapal.
"Frekuensinya yang bertambah," ucapnya.