Kamis 11 Dec 2014 02:34 WIB

Ustaz Jadi Korban Carok di Pamekasan

Pembacokan (ilustrasi)
Foto: andikafm.com
Pembacokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Ustaz bernama Sahlan Arif (39) warga Desa Bandungan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menjadi korban carok yang terjadi di desa, Selasa sore (9/12).

Sahlan merupakan guru agama di pesantren Madu Kawan, Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Ia menderita luka bacok di bagian tubuhnya bersama mertuanya Juma'ie (50).

"Sahlan ini menjadi korban karena hendak membantu mertuanya yang saat itu diserang kelompok orang saat menggarap sawah yang dipimpin oleh Heji," kata adik kandung korban, Nadin Arif, di rumah korban, Rabu petang.

Pada waktu kejadian, Nadin berada di rumahnya di Desa Bujur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, dan mendengar kabar bahwa kakaknya, Sahlan Arif terlibat carok.

Saat itu juga, Nadin langsung berangkat ke Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, dan ternyata sesampainya di rumah Sahlan, korban sudah tidak ada di lokasi kejadian karena telah dirujuk ke RSUD Pamekasan.

Pihak-pihak yang terlibat carok di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, Pamekasan ini, masih memiliki hubungan keluarga dan kasus ini terjadi karena berebut tanah.

Tanah yang digarap Juma'ie itu diklaim milik Heji, sehingga yang bersangkutan mengajak keluarga lainnya untuk merebut tanah itu dari tangan Juma'ie yang masih pamannya sendiri.

Tiga orang luka-luka dalam kasus carok tersebut. Dua diantaranya adalah ustad Madu Kawan, Sahlan Arif, serta mertuanya Juma'ie. Sedangkan seorang korban luka lainnya dari pihak kelompok Heji.

Akibat carok ini, situasi di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, Pamekasan terpantau memanas dan keluarga dari korban luka mengaku tidak terima dan mengancam akan melakukan pembalasan.

TNI dari Koramil Pakong, Pamekasan, diperbantukan untuk mengamankan lokasi carok di Desa Bandungan, yang terjadi, Selasa sore.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement