REPUBLIKA.CO.ID, TULUA--Mantan striker Kolombia Faustino Asprilla mengungkapkan sebuah geng kriminal mengancam akan membunuh dia dan keluarganya. Asprilla mengatakan ia telah dipaksa untuk meninggalkan rumahnya di kota Tulua karena kekhawatiran akan keselamatannya.
Eks pemain bersuia 45 tahun ini dilaporkan diancam oleh empat orang dalam dua mobil, Selasa (9/12).
"Mereka mengatakan kepada saya untuk menghubungi bos mereka karena jika tidak, mereka akan membunuh saya dan keluarga saya," kata Asprilla kepada surat kabar El Tiempo seperti dikutip Reuters, Rabu (10/12)
Dia juga mengeluarkan pernyataan di situs resminya bahwa ia "tak berdaya dan tersakiti" serta dipaksa keluar dari rumahnya "lewat pintu belakang".
"Hari ini adalah salah satu hari paling menyedihkan dalam hidup saya. Saya harus meninggalkan tanah saya sendiri, Tulua, sebagai korban pemerasan oleh kelompok antisosial," katanya.
"Keluarga saya terancam di depan saya, ayah saya, saudara saya. Tak berdaya dan sakit, saya mengambil keputusan untuk keselamatan orang yang saya cintai untuk meninggalkan Tulua."
Ia mengaku sedih meninggalkan tempat tinggalnya. Padahal selama ini dia mengaku mendedikasikan hidupnya mewakili Kolombia di luar negeri serta membawa sukacita kepada orang-orang Kolombia.
Asprilla, yang memenangkan 57 caps untuk Kolombia, menjadi pahlawan saat memperkuat Newcastle. Ia dikenang saat mencetak hat-trick dalam kemenangan 3-2 atas Barcelona di St James Park dalam lanjutan Liga Champions.
Dia juga bermain di Italia untuk Parma, memenangkan Piala UEFA dua kali dan Piala Winners.