REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pergantian Kapolri Jenderal Sutarman tampaknya akan dipercepat Presiden Jokowi, seiring terjadinya konflik demi konflik di daerah. Diperkirakan pertengahan Januari 2015, Polri sudah punya pemimpin baru.
“Kami mendapat informasi bahwa nama-nama calon Kapolri pengganti Sutarman sudah diproses. Begitu masa reses DPR selesai pada 12 Januari 2015, nama calon Kapolri akan diserahkan Presiden Jokowi ke Komisi III untuk dilakukan uji kelayakan dan uji kepatutan,” urai Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, Kamis (11/12).
Percepatan pergantian Kapolri ini disebut-sebut akibat banyaknya konflik sosial di berbagai daerah, yang tak kunjung tertanggulangi.
Sehingga hal ini membuat investor takut untuk masuk ke Indonesia. Para investor merasa tidak ada jaminan keamanan dari Polri.
“Dengan adanya Kapolri baru, IPW berharap Polri bisa segera mengendalikan situasi kamtibmas agar terjaga dengan maksimal. Sehingga konsep Presiden Jokowi, yakni kerja, kerja, dan kerja bisa berjalan maksimal tanpa adanya gangguan ataupun ancaman keamanan,” jelas Neta.