REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan agar Pemerintah Israel agar melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan mengenai kematian Menteri Permukiman Palestina Ziad Abu Ein.
“Kematian Abu Ein terjadi secara brutal,” kata juru bicara Ban dilansir oleh Xinhua, Kamis (11/12).
Ban juga menyeru semua pihak agar menahan diri sekuat tenaga dan menghindari meningkatnya ketegangan.
"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarganya dan Pemerintah Otonomi Palestina," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki.
Ia ikut mendesak Israel menggelar penyelidikan atas penyebab sebenarnya kematia Abu Ein di tengah aksi demonstrasi yang menolak keberadaan permukiman Yahudi di Desa Termos Meya, dekat Ramallah, Tepi Barat.
“Pada masa sulit ini, kami terus menyeru kedua pihak agar berusaha menurunkan ketegangan dan mencegah meningkatnya kerusuhan," cetusnya.
Ketegangan memang meningkat selama beberapa bulan belakangan di Israel dan Wilayah Palestina. Militer Israel dilaporkan telah menghadapi kerusuhan lain setelah kematian Abu Ein.
Psaki mengatakan Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan pergi ke Roma pada Ahad (14/12) mendatang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu guna membahas sejumlah masalah, termasuk perkembangan belum lama ini di Israel, Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah tersebut.
Abu Ein meninggal pada Rabu (10/12). Dalam rekaman terlihat, badannya lemas setelah bagian kerah bajunya ditarik dan didorong oleh tentara Israel selama demonstrasi di Kota Ramllah, Tepi Barat.