Kamis 11 Dec 2014 07:06 WIB

Dipetisi Ribuan Orang, Sophie Rickmers Batal Diangkat

Sabang
Foto: Visit Aceh
Sabang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pecinta alam bawah laut dan masyarakat Sabang bisa berlega hati.  Rencana pembongkaran Sophie Rickmers, kapal bermesin uap yang karam pada tahun 1940 di perairan Sabang, batal dilakukan berkat petisi change.org/SaveSophie didengar oleh Walikota Sabang, Zulkifli M. Adam.

"Pemerintah Kota Sabang tidak akan mengangkat kapal itu kalau masyarakat Sabang dan masyarakat Aceh tidak setuju,” katanya seperti dikutip dari media lokal,, Kamis (11/12).

Walikota juga mengakui bahwa bangkai kapal Sophie sudah ditumbuhi terumbu karang yang Indah dan menarik bagi wisata bawah air dan ekosistem laut.

“Kapal itu akan kita lestarikan sebagai tempat diving yang bagus. Kita ingin wisatawan mancanegara tertarik dengan keindahan terumbu karang di kapal tersebut,” lanjutnya.

Sebelumnya, aktivis asal Aceh Nunu Husein, memulai petisi di Change.org meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menghentikan pembongkaran kapal berusia 94 tahun itu.

Petisi itu dibuat sebagai protes atas rencana Pemkot Sabang mengangkat Sophie. Menurut Nunu, selain buruk bagi keanekaragaman hayati, pariwisata, dan penghidupan nelayan, pengangkatan Sophie Rickmers juga buruk bagi pengetahuan sejarah.

“Saya dan warga Sabang ingin berterima kasih pada semua penandatangan petisi. Karena suara kita bersama, perubahan ini bisa terjadi. Sophie Rickmers berhasil diselamatkan. Sekarang, ayo kita dukung Walikota yang ingin kapal itu dilestarikan untuk wisata alam bawah laut,” tambah Nunu.

Direktur Komunikasi Change.org Indonesia Desmarita Murni,mengomentari kemenangan petisi yang dibuat Nunu.

“Kurang dari sebulan sejak diluncurkan, petisi ini berhasil mendorong adanya perubahan kebijakan untuk penyelamatan artefak sejarah dan situs wisata laut Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 15 ribu tandatangan, petisi ini mampu mewujudkan perubahan yang diinginkan masyarakat terhadap lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement