REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pihak militer Pakistan Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah menewaskan 11 gerilyawan dalam serangan-serangan udara di distrik suku bermasalah dekat perbatasan Afghanistan.
Penggerebekan berlangsung Selasa malam di daerah Tirah Kabupaten Khyber di mana Taliban dan kelompok militan terlarang Lashkar-e-Islam berlindung, kata pihak militer dalam satu pernyataan.
Pakistan telah memerangi kelompok-kelompok Islam di daerah semi-otonom sabuk suku sejak tahun 2004 setelah tentaranya memasuki kawasan itu untuk mencari para pejuang Al-Qaida yang melarikan diri melintasi perbatasan sesudah invasi pimpinan AS di Afghanistan.
Pada Juni tentara memulai serangan terhadap tempat-tempat persembunyian gerilyawan di Lembaga suku Waziristan Utara setelah serangan berdarah di Karachi berakhir menggoyahkan perundingan perdamaian antara pemerintah dan Taliban.
Waziristan Utara adalah basis utama Tehreek-e-Taliban Pakistan (Taliban Pakistan) serta jaringan Haqqani yang menargetkan pasukan AS dan NATO yang melintasi perbatasan.
Amerika Serikat telah lama menyerukan tindakan terhadap kelompok-kelompok militan yang beroperasi di sana.
Tentara Pakistan mengatakan telah menewaskan lebih dari 1.600 gerilyawan sejauh ini, dengan 126 prajurit kehilangan nyawa mereka.
Namun jumlah korban dan identitas mereka yang tewas sulit untuk diverifikasi, karena wartawan tidak memiliki akses rutin ke daerah konflik.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan sejumlah besar warga sipil di antara orang yang mati. Puluhan perempuan dan anak-anak juga tewas dalam serangan udara pada Juli, menurut beberapa perhitungan warga, meskipun militer menggambarkan mereka sebagai "35 teroris yang melarikan diri".