REPUBLIKA.CO.ID,MONTEVIDEO--Enam tahananan Muslim yang dipenjara selama delapan tahun lebih di Guantanamo akhirnya bebas. Mereka memutuskan untuk memulai hidup kembali di Uruguay.
Salah seorang mantan tahanan, Suriah Omar Mahmoud Faraj mengatakan, ia sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan pemerintah dan warga Uruguay yang telah membuka pintu masuk baginya serta rekan-rekannya.
"Kalau bukan karena Uruguay, saya masih akan berada di lubang hitam ini di Kuba," ujar Omar Mahmoud Faraj seperti dilansir Islam Online, Kamis (11/12).
Faraj adalah salah satu dari enam orang yang menjalani hukuman selama lebih dari 12 tahun di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo. Mereka terdiri dari empat orang warga Suriah, dan dua lainnya warga negara Palestina dan Tunisia.
Mereka tiba di Uruguay sebagai pengungsi dan merupakan tahanan pertama dari pangkalan AS di Kuba untuk dikirim ke Amerika Selatan.
Sesampainya di Uruguay, mereka langsung menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai persiapan untuk pengenalan kehidupan baru di negara Amerika Selatan tersebut.
Selanjutnya, keeenam orang ini akan mulai belajar bahasa Spanyol, budaya Uruguay dan beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka.
Presiden Uruguay Jose Mujica setuju untuk menerima orang-orang ini karena alasan kemanusiaan.