REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemain kontroversial Joey Barton melalui Twitter mengungkapkan, pernah mendapat ancaman mati ketika bermain di klub Ligue 1 Prancis, Marseille, pada musim kompetisi 2012--2013.
Pemain berusia 32 tahun yang kembali ke klubnya, Queens Park Ranger (QPR) di Inggris, setelah disewa selama satu musim itu bernada bercanda mengatakan bahwa surat yang dikirim ke markas latihan Marseille itu merupakan 'surat pendukungnya'.
Barton, yang pindah ke Marseille setelah dihukum 12 pertandingan karena insiden memukul perut Morten Gamst Pedersen dan menyerang tiga pemain lain pada laga akhir musim 2011--2012, mengirim surat yang dikirim kepadanya dari Paris melalui Twitter, seperti dikutip AFP.
Surat itu berbunyi, "Nasihat dari teman kecil: Setelah mengakhiri musim ini di klub, saya nasihatkan agar kau meninggalkan Prancis secepatnya. Sebenarnya, bila kau tidak meninggalkan Prancis sebelum 1 Juni, saya akan mendatangimu ke Marseille dan akan menghantam kepalamu menggunakan pukulan bisbol."
Pengirim surat itu menggambarkan bagaimana tubuh Barton akan ditemukan orang, dengan menggunakan bahasa "asal-asalan."
Nama pengirim surat berikut alamat dan tandatangannya juga tercantum jelas. Barton kemudian menyatakan dalam Twitter miliknya, "Tidak yakin apa yang lebih menarik, tata bahasanya atau keinginannya."
Barton, yang sudah mendapatkan tempat lagi di tim utama QPR sejak kedatangannya, juga mengirim pesan dalam Google Maps alamat pengirim surat itu di Paris, dan menuliskan di sebelahnya. "Ngomong-ngomong, gambarnya kelihatan bagus."