Kamis 11 Dec 2014 15:09 WIB

Presiden Park Buka KTT dengan Negara-Negara Asia Tenggara

Peta Asia Tenggara.
Foto: probertencyclopaedia.com
Peta Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BUSAN -- Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, dijadwalkan membuka pertemuan puncak penting dengan negara-negara Asia Tenggara Kamis dengan pidato untuk ratusan pemimpin bisnis kawasan tersebut, kata kantor Park.

Park diharapkan akan menyerukan untuk memperkuat hubungan dengan anggota Perhimpunan 10 negara Asia Tenggara (ASEAN), yang telah muncul sebagai salah satu mitra dagang utama Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

ASEAN - yang terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Singapura dan Vietnam - mewakili 3,2 persen dari produk domestik bruto global dan hampir tujuh persen dari perdagangan global.

ASEAN adalah tujuan nomor dua investasi Korea Selatan dan mitra dagang terbesar kedua, dengan perdagangan dua arah sebesar 135 miliar dolar AS tahun lalu, naik 16 kali dari tahun 1989, menurut data Korea Selatan.

Juga pada Kamis, Park dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan satu-per-satu dengan para pemimpin enam negara Asia, termasuk Indonesia dan Singapura.

Park juga berencana untuk menjadi tuan rumah pesta menyambut kedatangan para pemimpin Asia yang datang ke kota terbesar kedua Korea Selatan Busan.

Pertemuan dua hari ini dirancang untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN pada kesempatan ulang tahun ke-25 pembentukan dialog antara kedua pihak.

Pada Rabu, Korea Selatan dan Vietnam mengumumkan berlakunya kesimpulan dari kesepakatan perdagangan bebas yang dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan bilateral dengan menghilangkan hambatan, tetapi dikecualikan pada beras dari perjanjian itu.

Kesepakatan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian perjanjian perdagangan bebas yang Korea Selatan telah raih dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi didorong ekspor negara itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement