Kamis 11 Dec 2014 16:57 WIB

Ini Nasihat Menag Soal Komentar Ulil

Rep: c60/ Red: Agung Sasongko
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin mengakui di dalam agama islam terdapat perbedaan pandangan mengenai penghormatan terhadap perayaan agama lain. Untuk itu, dalam menanggapi perbedaan tersebut, semua kalangan diminta untuk saling menghormati dan tidak saling menyalahkan.

“Jadi di internal Islam sendiri terdapat pemahaman beragam. Jadi jangan saling memaksakan apalagi saling menyalahkan.  Bagi yang ingin mengucapkan, ucapan selamat ya kita hormati karena keyakinannya membolehkan. Tapi bagi yang tidak, umat Kristiani diharapkan memahami tidak perlu berkecil hati,” ujar Lukman Hakim Saifudin, dalam di Kantor Kemenag, Kamis (11/12).

Secara gamblang, dia menjelaskan tolerasansi adalah kesadaran untuk memahami dan mengerti akan perbedaan. Toleransi, kata dia, mewujud kepada sikap saling menghormati dan menghargai.

“Bukan menuntut apalagi memaksa untuk meleburkan diri. Tidak juga mencampuradukkan antara perbedaan-perbedaan yang hakikatnya memang sudah berbeda,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada semua umat, terutama umat kristianai, tentang adanya perbedaan dalam umat islam. Dia menjelaskan, sebagian ulama Islam yang mengatakan, untuk tidak mengucapkan ucapan selamat natal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement