REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Sekitar 200 ekor lobster air tawar yang masih hidup dicuri dari kolam penangkaran milik perusahaan ‘Triabunna Lobsters’ di Pantai Timur Tasmania.
Properti itu didobrak pada (10/12) sekitar pukul 9 malam waktu setempat dan kurang lebih 200 kilogram lobster senilai 18 ribu dolar dicuri dari kolam penangkaran. Polisi percaya, ada beberapa orang yang terlibat dalam pencurian itu.
Asisten manajer di Triabunna Lobsters, David Whittaker, tiba di lokasi dalam waktu 15 menit setelah alarm keamanan berhenti tapi tak melihat tanda-tanda adanya pencuri.
"Seseorang naik ke atas atap dan menendang kotak alarm, memotong atau menarik kabel dalam waktu yang bersamaan. Pasti ada beberapa orang lain, setidaknya, untuk mengambil 200 lobster keluar dari kolam," ujarnya baru-baru ini.
David yakin, para pencuri ingin memindahkan lobster sesegera mungkin. "Ini bukan sesuatu yang Anda ambil dan bawa pulang ke rumah lalu memasaknya, karena malam ini jika lobster-lobster itu masih hidup, mereka busuk," tuturnya.
Ia mengatakan, dirinya telah menerima beberapa panggilan dari orang-orang yang mendengar bahwa ada lobster air tawar yang diperjualbelikan oleh warga di pinggiran utara Hobart.
Ia memperingatkan nelayan lain untuk waspada. "Mendekati Natal, hanya untuk memperingati saja, termasuk bagi para nelayan, agar mengawasi tangkapan mereka, mengawasi perahu mereka, karena sekelompok orang bahkan telah mengintai kapal di sekitar Triabunna," katanya.
Siapa pun yang mencurigai bahwa mereka ditawari lobster curian dari Triabunna, diminta untuk menghubungi polisi.