REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pameran anti Yahudi di sebuah universitas di Madrid, Spanyol, akhirnya ditutup oleh otoritas kampus menyusul keluhan dari masyarakat Yahudi di Spanyol.
Federasi Masyarakat Yahudi di Spanyol (FCJE) menyampaikan keluhannya terhadap pihak kampus yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akademis.
Seperti dilansir israelnationalnews, Kamis (11/12), juru bicara FCJE menambahkan pameran anti Yahudi tersebut merupakan kebohongan dan tidak pantas dilakukan di dalam kampus.
Dalam pameran yang digelar di Fakultas Ekonomi, Universitas di Madrid itu menampilkan sejumlah poster bernada provokatif termasuk satu poster dengan kutipan mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon yang berbunyi "Aku bersumpah akan membakar setiap anak Palestina yang bisa lahir di daerah ini.
"Selain itu, ada juga poster bernada provokatif lainnya seperti "Wanita Palestina dan anak jauh lebih berbahaya daripada pria. Karena keberadaan anak Palestina memastikan generasi mendatang sementara pria menyebabkan kerusakan lebih terbatas."
Universitas di Madrid tersebut belum menjawab pertanyaan mengenai keterlibatan kampus dan pemerintah dalam pameran tersebut. Spanyol sendiri adalah salah satu dari lima negara anggota utama Uni Eropa yang menyuarakan penentangan mereka terhadap perluasan permukiman Israel.