REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand menyatakan, tidak pernah mengizinkan Amerika Serikat (AS) menahan atau menyiksa terduga pelaku teror di atas tanahnya.
"Kami tidak pernah mengizinkan AS menggunakan tanah kami untuk menahan atau menyiksa dan tidak pernah ada permintaan untuk melakukan itu," ujar mantan kepala dewan keamanan nasional Paradorn Pattanathabutr, Kamis (11/12).
Laporan senat AS mengenai penyiksaan yang dilakukan badan intelijen CIA tidak secara khusus menyebut negara tertentu sebagai lokasi penjara rahasia AS. Pemerintah Thailand berulang kali menyangkal CIA mengoperasikan penjara rahasia di negaranya.
"Kami mengonfirmasi tidak ada penjara rahasia. Tidak pernah ada kasus membawa tahanan semacam itu. Ini hal telah dibicarakan selama bertahun-tahun. Kami tidak pernah melakukan tindakan ilegal bersama AS," kata menteri di kantor perdana menteri Suwaphan Tanyuvardhanam.
Laporan senat AS menyebutkan dengan rinci peran otoritas Thailand dalam menangkap pemimpin Jamah Islamiyah Indonesia Hambali di Ayutthaya, Thailand pada 2003.