REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mengenai rilis yang dikeluarkan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Media Officer Arema Sudarmaji mengaku ingin mengajak diskusi dengan APPI terkait permasalahan pemain. Diskusi itu dilakukan penting bagi kedua belah pihak, mengingat mereka punya tujuan sama, yaitu membentuk ISL menjadi kompetisi profesional.
“APPI kami datang ke Malang, atau kita yang ke Jakarta, sama-sama duduk dan diskusi tidak menantang, tapi diskusi jadinya enak," kata Sudarmaji di kantor Arema, Jumat (12/12).
Beberapa waktu lalu, APPI merilis beberapa klub yang masih menunggak gaji pemain Liga Super Indonesia (ISL) di musim lalu. Tercatat, ada delapan klub yang dinyatakan belum lunas membayarkan gaji kepada para pemainnya di musim lalu.
Rilis itu kemudian dibantah oleh beberapa klub. Arema Cronus, Pelita Bandung Raya, dan Mitra Kukar, merasa tak nyaman dengan pernyataan APPI.
Atas dasar itu, Arema merasa sudah melunasi gaji para pemainnya di musim lalu. Manajemen Singo Edan sudah mengajak APPI untuk bertemu dan membahas mengenai tunggakan gaji pemain. "Duduk sama-sama mencari solusinya lebih baik gimana," kata Sudarmaji.
Dia menyatakan, diskusi sangat dibutuhkan karena rilis tersebut akan berdampak pada sponsorship, media dan lain-lain. Karena itu, Arema mengajak pihak APPI untuk membicarakan masalah tersebut untuk mencari solusi terbaik. Tujuannya agar mempunyai visi yang sama, yaitu membangun profesionalisme di Liga Indonesia.