REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk optimistis kinerja dan pendapatan akan lebih baik pada tahun depan. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Arif Wibowo mengatakan, banyak masalah yang menyebabkan maskapai merunduk pada tahun ini.
Arif menilai revenue generator harus diperbesar sehingga pendapatan bisa sesuai dengan ekspektasi. Dia menuturkan akan melakukan efisiensi dan restrukturisasi pada sektor keuangan Garuda. Artinya, aset-aset perusahaan pelat merah itu akan dioptimalkan.
Arif mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan sekitar 5,5 persen. Dengan angka pertumbuhan 5,5 persen, pertumbuhan maskapai sekitar 10 persen. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan termasuk depresiasi rupiah.
Untuk menyelesaikan masalah hutang banyak metode yang akan digunakan. Semisal, ujar dia, aset yang tidak memberikan nilai tambah akan dieliminasi.
Selain itu, pihaknya harus mengkaji secara rinci masalah rute. Nantinya, akan dilihat rute mana yang bisa ditingkatkan.
Kemudian, ia juga akan menata ulang jadwal kedatangan pesawat-pesawat pesanan Garuda. Tujuannya, agar pas dengan situasi dua tahun ke depan.
Arif mengungkapkan, dirut baru Citilink akan diumumkan paling lambat dua hari lagi. ''Kita sudah siapkan,'' ujar dia, Jumat (12/12).