Jumat 12 Dec 2014 19:36 WIB

'Jadi Partai Penyeimbang tak Jamin Demokrat Menangkan Pemilu 2019'

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Keputusan Partai Demokrat untuk tidak bergabung ke Koalisi Merah Putih (KMP) atau pun Koalisi Indonesia Hebat (KIH), dinilai Sekretaris Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti Fahmi Habsyi sebagai strategi politik menghadapi pemilu 2019.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem, Johhny G Plate, mengatakan ketua umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengatakan bahwa Demokrat berada di posisi penyeimbang. Namun demikian, ia mengatakan tidak yakin dengan mengambil posisi itu Demokrat akan memenangkan pemilu 2109.

"Saya tidak yakin, dengan mengambil posisi non blok, Demokrat akan memenangkan pemilu 2019," kata Reni kepada Republika, Jumat (12/12).

Menurutnya, keterpilihan partai politik akan ditentukan jika kerja-kerja politik sekarang dilakukan dengan benar. "Tidak jaminan, jadi penengah atau tidak berpihak kemana-mana akan memenangkan pemilu 2019," ujar dia.

Bahkan menurutnya, jika Demokrat adalah partai penyeimbang. Di mana Demokrat sebelumnya mengatakan akan mendukung program pemerintah yang pro rakyat. Seharusnya, menurut Johny, Demokrat ikut gabung dengan KIH. Ia mengatakan, KIH selalu membuka pintu aliansi strategis yang selebar-lebarnya bagi Demokrat untuk bergabung dengan KIH.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement