REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, tidak ada masalah politik terkait dengan pengunduran dirinya.
Emirsyah beralasan, pengundurannya karena pada rapat umum pemegang saham (RUPS) awal Maret tahun depan tidak bisa diperpanjang. ''Saya mundur 2,5 bulan sebelum selesai,'' kata dia, Jumat (12/12).
Dia menerangkan, Garuda adalah perusahaan besar sehingga memerlukan perpindahan manajemen dengan baik. Emirsyah mengaku sudah pernah mengajukan pengunduran diri kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Juni lalu.
Dia menuturkan, dengan pengundurannya, tim Dirut baru Garuda Arif Wibowo bisa bekerja penuh selama setahun pada 2015.Dia menilai, Garuda akan kembali untung pada 2015.
Menurutnya harga minyak mentah yang terus merosot menolong kinerja maskapai.